Langsung ke konten utama

Ngabuburit Ala WABE : BeBerSih di Panti Asuhan Assaidah

Beragam kegiatan dilakukan umat muslim saat menjalankan bulan Ramadhan, apalagi bila weekend tiba. Mungkin Sahabat Wabe ada yang sudah merencanakan buka bersama atau bahasa kekiniannya BukBer bareng teman-teman sambil reunian atau bareng keluarga ke tempat makan favorit. Atau ada yang punya planning lain?

Nah karena Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dimana setiap kebaikan yang kita lakukan akan dilipatgandakan oleh Allah SWT, maka hari Minggu tanggal 12 Juni kemarin, Wabe Project mengadakan Wabe BeBerSih (Berbuka dan Berbagi Kasih) bersama adik-adik Panti Asuhan sekaligus Madrasah Assaidah - Kedung Halang, Bogor.



Tampak halaman depan Panti Asuhan sekaligus Madrasah Assaidah di Kedung Halang, Bogor

Acara dimulai dengan perkenalan Wabe secara singkat oleh MC yang sangat fenomenal yaitu Kak Rhestu dan Kak Diana dan dilanjutkan dengan perkenalan dari adik-adik sekalian.
Selanjutnya ada sambutan singkat dari Founder Wabe Project, Kak Tami dan dilanjutkan dengan pembacaan sari tilawah oleh adik-adik dari Panti Asuhan Assaidah.


Kak Rhestu dan Kak Diana (abaikan 2 pria di sebelah kiri :p)
Kak Tami memberi sambutan singkat
Pembacaan Sari Tilawah
Karena Wabe Project adalah organisasi yang bergerak di bidang pengolahan sampah atau barang bekas, maka kami memberikan games seru kepada adik-adik di sana. Gamesnya yaitu bagaimana caranya mereka membuat tempat pensil dari botol bekas. Tetapi tidak langsung dilepas begitu saja. Kami memutarkan tutorial pembuatan tempat pensil dari botol bekas lalu adik-adik yang dibagi menjadi 5 kelompok harus membuat tempat pensil se-kreatif mungkin dari bahan-bahan yang sudah disiapkan oleh kakak-kakak Wabe Project. 

Tiap kelompok didampingi oleh satu atau dua orang kakak-kakak Wabe. Dan waktu yang ditentukan yaitu 45 menit. Keseruanpun terjadi saat adik-adik mulai melakukan step by step pembuatan tempat pensil tersebut. Yang paling rame adalah kelompok yang anggotanya adalah cewek-cewek. Maklumlah namanya juga perempuan hehehe. 


awas ke gunting dek tangannya

Tak terasa, 45 menit pun berlalu. Waktunya pengumpulan hasil karya mereka! Setiap kelompok wajib mengumpulkan 2 buah tempat pensil yang sudah dihias. Kreasi mereka pun macam-macam. Ada yang tempat pensilnya di beri rambut dari benang wol, ada yang membuat bentuk kelinci dari kain flanel lalu ditempelkan ke badan botol, dan lain sebagainya. Ini dia hasil kreasi dari setiap kelompok yang didampingi Coach dari Wabe Project.

Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Hasil karya setiap kelompok
Karena sebentar lagi waktunya berbuka puasa, pengumuman pemenangnya pun ditunda sehabis buka puasa nanti. Kini saatnya mendengarkan Kultum dari seorang murid disana. Kultumnya ngena banget di sanubari yang paling dalam. Ehm agak berlebihan ya tapi intinya ceramahnya bagus.

Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Saatnya berbuka puasa! Senang sekali rasanya kami dapat berbuka bersama bersama adik-adik di sini. Keceriaan selalu nampak di wajah mereka. Bersyukur bagi Sahabat Wabe yang masih mempunyai kedua orang tua yang lengkap :').

Hampir di penghujung acara, setelah salat magrib waktunya mengumumkan pemenang kreasi tempat pensil dari botol bekas. Inilah dua kelompok yang jadi pemenang yaitu Kelompok dua dan Kelompok lima. Namun diwakilkan dari setiap kelompok.

Kak Alen bersama perwakilan kelompok yang menjadi juara 1 dan 2
Acara terakhir yaitu penyerahan secara simbolik dari Wabe Project yang diwakili oleh Kak Tami (founder Wabe Project) kepada Ketua Panti Asuhan Assaidah (sebelah kiri).


Selesailah acara pada hari itu dan sungguh Tim Wabe Project sangat senang dapat membantu adik-adik di sana. Dan kami berharap mereka selalu semangat dalam menggapai cita-cita, selalu bahagia dan selalu ceria. 





Cheers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plastik Bekas Jadi Tas Berkualitas

Pertengah Februari lalu, supermarket maupun minimarket mulai menerapkan kantong plastik berbayar untuk menekan tingginya sampah plastik. Program ini pun diharapkan agar Indonesia bebas sampah plastik di tahun 2020. Lalu bagaimana dengan produk-produk yang memakai material plastik sebagai kemasan? Nah, minggu kemarin Wabe Project memberikan pelatihan kepada ibu-ibu Kampung Ceger Bogor untuk membuat tas belanja serbaguna dari plastik bekas minyak goreng. Untuk bahan utamanya bisa menggunakan kemasan bekas deterjen, pelembut pakaian atau apapun yang terbuat dari plastik.

Langkah Mudah Bikin Bunga Tulip Dari Kain Perca

Ingin mempercantik meja belajar atau meja kantormu dengan sesuatu yang unik tapi murah? Mungkin pajangan Bunga Tulip buatan ini bisa jadi alternatifnya. Selain kerajinan tangan daur ulang seperti dompet, pin cushion, tas jinjing dan lainnya, Wabe Project punya inovasi baru yaitu Bunga Tulip buatan yang terbuat dari kain perca. Hari Minggu ini, Tim Wabe Project belajar membuat kreasi Bunga Tulip buatan dari kain perca. Tak hanya Tim Wabe sendiri, tetapi juga ada dua orang ibu-ibu warga setempat yang ikut mencoba membuat kerajinan ini. Ternyata cara membuatnya ngga sesulit yang dibayangkan lho Sahabat Wabe. Easy banget pokoknya. Nah sebelum Wabe kasih tutorialnya, yuk lihat dulu Bunga Tulipnya seperti apa. Ini dia!

WABE Project dalam acara Indonesia Marine Plastics Debris Summit

Pada tanggal 1 sampai dengan 3 November 2016 silam, komunitas Waste Bank for Education Project atau biasa disingkat dengan WABE Project diundang untuk mengikuti acara Indonesia Marine Plastics Debris Summit. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia bekerja sama dengan World Bank Group dan DANIDA Denmark. Konferensi yang diselenggarakan di Hotel Pullman, Jakarta Pusat tersebut dihadiri oleh wakil dari berbagi unsur, di antararanya merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, wakil dari beberapa Negara sahabat, pejabat daerah, peneliti dan akademisi, praktisi, beberapa perusahaan pengolahan sampah serta organisasi dan komunitas masyarakat penggiat penanganan sampah. Komunitas WABE Project mengirim empat delegasi yang bertugas untuk mengikuti expo dan konferensi selama dua hari. Mereka adalah Apriyani Ekowati, Puteri Shafira Nasution, Rakhmad Andhika Dwinandra, dan Utami Eulis. Setiap delegasi bergantian mengikuti sesi konferen