Langsung ke konten utama

Intip Cerita Wabé Project di Ajang Youth Development Summit 2016

Tim Wabe berpose di booth Wabe Project dalam Youth Dev Summit 2016
Anak-anak muda Indonesia memang selalu kreatif membuat suatu perubahan untuk negeri ini. Buktinya pada Hari Sabtu lalu tepatnya tanggal 20 Februari 2016 Youth Corps Indonesia yaitu NGO (Non-Governmental Organization) atau Organisasi Non-Pemerintah yang berfokus pada pemberdayaan pemuda melalui pengembangan softskill, membuat suatu acara yang bernama Youth Development
Summit 2016.

Ajang tersebut juga dibuat untuk mengapresiasi rekan-rekan NGO lain yang begitu bersemangat
berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia melalui program, inisiatif dan kampanye di organisasi tersebut. Nah, salah satu nominasi NGO Most Favorite Awards 2016 #YouthDev Summit 2016 adalah Wabé Project.





Nantinya para nominasi ini akan di voting untuk mengambil pemenangnya. Voting ini diperuntukkan bagi semua NGO peserta Exhibition #YouthDev Summit 2016 berdasarkan seberapa pro-aktif NGO tersebut melibatkan pengunjung stand atau booth untuk berkontribusi bagi Indonesia. Selain itu didukung juga oleh voting online yang berlangsung dari tanggal 17 – 19 Februari 2016. Walaupun Wabé Project tidak menang, tetapi kami bangga bisa masuk ke dalam nominasi tersebut dan kami akan selalu berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia terutama masalah pendidikan.

Nah, kembali lagi pada Acara #YouthDev Summit 2016 Sabtu lalu, Wabé Project membawa kerajinan
dari barang – barang yang sudah tidak terpakai untuk ditampilkan di booth Wabé. Ada dompet lucu yang terbuat dari tetra pack, dompet dari kemasan plastik, bunga tulip dari kain perca, charger holder,
gantungan kunci, pin cushion dan beberapa barang lainnya.

Macam-macam kerajinan tangan dari barang bekas yang dibuat oleh Wabe Project


Salah seorang Tim Wabe (kerudung biru) mengajarkan cara membuat bunga tulip dari kain perca kepada pengunjung


Foto dulu di depan booth Wabe Project sambil memegang bunga tulip buatan sendiri :)


Pengunjung yang datang ke booth Wabé Project, bisa membeli barang-barang tersebut yang nanti hasil penjualannya akan digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang kurang beruntung. Selain itu, pengunjung juga bisa bertanya - tanya mengenai kegiatan Wabé Project dan kerennya lagi mereka bisa belajar bikin kerajinan seperti membuat bunga tulip dari kain perca. Seru banget!

Wow! Ada Sahabat Wabe dari Malaysia yang mampir ke booth Wabe :)





Adakah Sahabat Wabé yang datang ke acara #YouthDev Summit 2016 kemarin?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Plastik Bekas Jadi Tas Berkualitas

Pertengah Februari lalu, supermarket maupun minimarket mulai menerapkan kantong plastik berbayar untuk menekan tingginya sampah plastik. Program ini pun diharapkan agar Indonesia bebas sampah plastik di tahun 2020. Lalu bagaimana dengan produk-produk yang memakai material plastik sebagai kemasan? Nah, minggu kemarin Wabe Project memberikan pelatihan kepada ibu-ibu Kampung Ceger Bogor untuk membuat tas belanja serbaguna dari plastik bekas minyak goreng. Untuk bahan utamanya bisa menggunakan kemasan bekas deterjen, pelembut pakaian atau apapun yang terbuat dari plastik.

Langkah Mudah Bikin Bunga Tulip Dari Kain Perca

Ingin mempercantik meja belajar atau meja kantormu dengan sesuatu yang unik tapi murah? Mungkin pajangan Bunga Tulip buatan ini bisa jadi alternatifnya. Selain kerajinan tangan daur ulang seperti dompet, pin cushion, tas jinjing dan lainnya, Wabe Project punya inovasi baru yaitu Bunga Tulip buatan yang terbuat dari kain perca. Hari Minggu ini, Tim Wabe Project belajar membuat kreasi Bunga Tulip buatan dari kain perca. Tak hanya Tim Wabe sendiri, tetapi juga ada dua orang ibu-ibu warga setempat yang ikut mencoba membuat kerajinan ini. Ternyata cara membuatnya ngga sesulit yang dibayangkan lho Sahabat Wabe. Easy banget pokoknya. Nah sebelum Wabe kasih tutorialnya, yuk lihat dulu Bunga Tulipnya seperti apa. Ini dia!

WABE Project dalam acara Indonesia Marine Plastics Debris Summit

Pada tanggal 1 sampai dengan 3 November 2016 silam, komunitas Waste Bank for Education Project atau biasa disingkat dengan WABE Project diundang untuk mengikuti acara Indonesia Marine Plastics Debris Summit. Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia bekerja sama dengan World Bank Group dan DANIDA Denmark. Konferensi yang diselenggarakan di Hotel Pullman, Jakarta Pusat tersebut dihadiri oleh wakil dari berbagi unsur, di antararanya merupakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, wakil dari beberapa Negara sahabat, pejabat daerah, peneliti dan akademisi, praktisi, beberapa perusahaan pengolahan sampah serta organisasi dan komunitas masyarakat penggiat penanganan sampah. Komunitas WABE Project mengirim empat delegasi yang bertugas untuk mengikuti expo dan konferensi selama dua hari. Mereka adalah Apriyani Ekowati, Puteri Shafira Nasution, Rakhmad Andhika Dwinandra, dan Utami Eulis. Setiap delegasi bergantian mengikuti sesi konferen